tag:blogger.com,1999:blog-85197632437168517622024-02-07T10:28:30.340-08:00ayu srirahayuayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-8519763243716851762.post-92231580852138122352011-04-14T00:09:00.001-07:002011-04-14T00:12:04.660-07:00!-- FREE-BLOG-CONTENT.com --><br />
<br><center><iframe src="http://www.free-blog-content.com/Calendars/calendar0035.htm" width="166" height="362"
marginwidth="0" marginheight="0" frameborder="no" scrolling=no allowtransparency="true"></iframe></center><br />
<center><a style="font-size: 3mm" href="http://www.free-blog-content.com/">Free Blog Content</a></center></br>ayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8519763243716851762.post-36901920108933976072011-02-01T04:06:00.000-08:002011-02-01T04:06:27.224-08:00ayu sri rahayu (9e) newartikel olah raga.<br />
1..Pengertian<br />
<br />
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak<br />
<br />
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional2. Tujuan Pendidikan Jasmani<br />
<br />
1.Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih<br />
<br />
2.Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik<br />
<br />
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar<br />
<br />
4.Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan<br />
<br />
5.Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis<br />
<br />
6.Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan<br />
<br />
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.<br />
<br />
3.Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani<br />
<br />
1.Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya<br />
<br />
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya<br />
<br />
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya<br />
<br />
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya<br />
<br />
5.Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya<br />
<br />
6.Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung<br />
<br />
7.Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.<br />
4. Gerak sebagai kebutuhan anak<br />
<br />
Dunia anak-anak adalah dunia yang segar, baru, dan senantiasa indah, dipenuhi keajaiban dan keriangan. Demikian Rachel Carson dalam sebuah ungkapannya. Namun demikian, menurut Carson, adalah kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia yang cemerlang itu terenggut muram dan bahkan hilang sebelum kita dewasa.<br />
<br />
Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman yang mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan . Bila guru masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta memperkaya keterampilannya.<br />
<br />
Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anak adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarn<br />
<br />
5.Perbedaan Makna Pendidikan Jasmani Dan Pendidikan Olahraga<br />
<br />
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru penjas belakangan ini adalah : “Apakah pendidikan jasmani?” Pertanyaan yang cukup aneh ini justru dikemukakan oleh yang paling berhak menjawab pertanyaan tersebut.<br />
<br />
Hal tersebut mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan sebagai guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan pandangan itu terjadi menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran “pendidikan jasmani dan kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.<br />
<br />
Perubahan nama tersebut tidak dilengkapi dengan sumber belajar yang menjelaskan makna dan tujuan kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru menganggap bahwa perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap sama. Padahal muatan filosofis dari kedua istilah di atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun berbeda pula. Pertanyaannya, apa bedanya pendidikan olahraga dengan pendidikan jasmani ?<br />
<br />
Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Mendidik apa ? Paling tidak fokusnya pada keterampilan anak. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.<br />
<br />
Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting dari pada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak, berinteraksi dengan murid serta merangsang interaksi murid dengan murid lainnya, harus menjadi pertimbangan utama<br />
<br />
artikel pendidikan<br />
A. Ruang Lingkup Penilaian<br />
<br />
1. Pendekatan<br />
<br />
Pendekatan penilaian yang digunakan dalam kegiatan supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA adalah : Context, Input, Process, Products, and Outcome (CIPPO).<br />
<br />
2. Komponen<br />
<br />
Komponen yang diukur dan dinilai dalam supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA, adalah :<br />
<br />
Komponen yang terkait (context) langsung dan tidak langsung dengan penyelenggaran Kurikulum 2004, yaitu :<br />
<br />
a. Komponen 1 : Dukungan Unsur Terkait<br />
<br />
Terdiri dari Sub Komponen :<br />
<br />
1.1 Dukungan Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota)<br />
<br />
1.2 Dukungan DPRD<br />
<br />
1.3 Dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota<br />
<br />
1.4 Dukungan Komite Sekolah/Dewan Sekolah<br />
<br />
1.5 Dukungan Pihak Lain (DU/DI, Alumni, LSM, dll)<br />
<br />
Komponen masukan (inputs) yang berpengaruh pada penyelenggaran Kurikulum 2004, meliputi komponen-komponen sebagai berikut :<br />
<br />
b. Komponen 2 : Organisasi dan Manajemen (Pengelolaan Kurikulum 2004)<br />
<br />
Terdiri dari Sub Komponen :<br />
<br />
2.1 Organisasi Kurikulum 2004<br />
<br />
2.2 Manajemen Kurikulum 2004<br />
<br />
c. Komponen 3 : Ketenagaan Kurikulum 2004<br />
<br />
Terdiri dari Sub Komponen :<br />
<br />
3.1 Unsur Ketenagaan<br />
<br />
3.2 Pemberdayaan Tenaga<br />
<br />
d. Komponen 4 : Fasilitas<br />
<br />
Terdiri dari Sub Komponen :<br />
<br />
4.1 Ruang Kelas<br />
<br />
4.2 Laboratorium<br />
<br />
4.3 Perpustakaan<br />
<br />
4.4 Bahan Ajar<br />
<br />
4.5 Teknologi Informasi dan Komunikasi<br />
<br />
e. Komponen 5 : Kesiswaan<br />
<br />
Terdiri dari Sub Komponen :<br />
<br />
5.1 Tingkat Keberhasilan Siswa<br />
<br />
5.2 Tingkat Pemahaman Kurikulum 2004<br />
<br />
Komponen proses (process)<br />
<br />
Proses yang disupervisi berkenaan dengan keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA adalah komponen :<br />
<br />
f. Komponen 6 : Pelaksanaan Kurikulum 2004<br />
<br />
Terdiri dari Sub Komponen :<br />
<br />
6.1 Peran Kepala Sekolah<br />
<br />
6.2 Peran Guru Dalam Pelaksanaan KBM<br />
<br />
6.3 Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan KBM<br />
<br />
Produk dan Dampak (output dan outcome)<br />
<br />
Hal-hal yang disupervisi adalah produk atau hasil keterlaksanaan Kurikulum 2004 dan dampaknya bagi sekolah. Komponen produk dan dampak tersebut adalah :<br />
<br />
g. Komponen 7 : Hasil dan Dampak Penyelenggaraan Kurikulum 2004<br />
<br />
Terdiri dari Sub Komponen :<br />
<br />
7.1 Hasil Belajar<br />
<br />
7.2 Prestasi Sekolah<br />
<br />
B. Kriteria dan Klasifikasi<br />
<br />
1. Kriteria Keberhasilan<br />
<br />
a. Obyektivitas absolut memang diyakini tidak akan diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh hanyalah tertekannya unsur subyektivitas seminimal mungkin. Hal itu juga dipastikan terjadi dalam penyelenggaraan supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di 40 SMA;<br />
<br />
b. Dalam rangka menekan unsur subyektivitas sekaligus mengoptimalkan nilai-nilai obyektivitas dalam proses dan hasil supervisi keterlaksanaan Kurikulum di 40 SMA, maka disiapkan kriteria kinerja/performansi/ keberhasilan semua aspek pada semua komponen;<br />
<br />
c. Kriteria keberhasilan berfungsi untuk menentukan nilai suatu aspek dalam suatu komponen tertentu. Kriteria unjuk kerja langsung menentukan nilai komponen;<br />
<br />
d. Kriteria keberhasilan disiapkan untuk setiap aspek pada semua komponen. Formulasi semua kriteria kinerja/kriteria performansi/indikator keberhasilan ditentukan sesuai dengan karakteristik aspek yang dinilai;<br />
<br />
e. Kriteria keberhasilan suatu aspek dalam suatu komponen tidak sama, baik dalam jumlah, substansi, maupun karakteristiknya;<br />
<br />
2. Klasifikasi Penilaian Keberhasilan Keterlaksanaan Kurikulum 2004<br />
<br />
Hasil penilaian keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2004 untuk semua komponen supervisi menggunakan klasifikasi sebagai berikut :<br />
<br />
a. AB = Amat Baik<br />
<br />
b. B = Baik<br />
<br />
c. C = Cukup<br />
<br />
d. K = Kurang<br />
<br />
Sedangkan kriterianya ditetapkan sesuai dengan karakteristik komponennya masing-masing berdasarkan nilai yang diberikan yaitu :<br />
<br />
Klasifikasi<br />
<br />
Kriteria<br />
<br />
Amat Baik (AB)<br />
<br />
<br />
2.50 ≤ Nilai ≤ 3.00<br />
<br />
Baik (B)<br />
<br />
<br />
1.50 ≤ Nilai < 2.50
Cukup (C)
0.50 ≤ Nilai < 1.50
Kurang (K)
Nilai < 0.50
C. Cara Penilaian
1. Perhitungan Skor
a. Skor diberikan pada setiap aspek di semua komponen.
b. Skor maksimal yang diberikan pada setiap aspek pada semua komponen adalah 3 dan skor minimal adalah 0.
c. Pemberian skor pada suatu aspek dipertimbangkan melalui terpenuhinya standar/kriteria performansi/kriteria kinerja/indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dengan parameter pada suatu aspek.
d. Pemberian skor pada suatu aspek sangat memerlukan kemampuan memutuskan/menentukan skor secara profesional (professional judgment).
e. Kriteria pemberian skor untuk masing-masing komponen adalah sebagai berikut :
1). Komponen 1 : Dukungan Unsur Terkait
Skor
Kriteria
3
Mendukung dengan bukti tertulis dan terealisasi secara nyata
2
Mendukung dengan bukti tertulis tetapi belum terealisasi secara nyata
1
Dukungan diberikan masih dalam bentuk lisan
0
Belum ada dukungan sama sekali
2). Komponen 2 : Organisasi dan Manajemen (Pengelolaan Kurikulum 2004)
Skor
Kriteria
3
Adanya Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik dan dalam kondisi/berfungsi dengan sangat baik
2
Adanya Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik dan dalam kondisi/berfungsi dengan baik
1
Adanya Aspek tersebut, namun belum dapat ditunjukkan dengan bukti fisik
0
Belum dapat ditunjukkan keberadaan aspek tersebut baik secara konsepsi maupun fisik
3). Komponen 3 : Ketenagaan Kurikulum 2004
Skor
Kriteria
3
Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 100% dan/atau kualitatif Sangat Baik
2
Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 50%-<100%><br />
<br />
Skor<br />
<br />
<br />
Kriteria<br />
<br />
1<br />
<br />
<br />
Kondisi Aspek tersebut masih dalam tahap perencanaan dalam bentuk dokumen<br />
<br />
0<br />
<br />
<br />
Belum terpenuhinya kondisi Aspek tersebut sama sekali<br />
<br />
4). Komponen 4 : Fasilitas<br />
<br />
Skor<br />
<br />
<br />
Kriteria<br />
<br />
3<br />
<br />
<br />
Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 100% dan/atau kualitatif Sangat Baik<br />
<br />
2<br />
<br />
<br />
Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 50%-<100%><br />
<br />
1<br />
<br />
<br />
Kondisi Aspek tersebut masih dalam tahap perencanaan dalam bentuk dokumen<br />
<br />
0<br />
<br />
<br />
Belum terpenuhinya kondisi Aspek tersebut sama sekali<br />
<br />
5). Komponen 5 : Kesiswaan<br />
<br />
5.1 Tingkat Keberhasilan Siswa<br />
<br />
Skor<br />
<br />
<br />
Kriteria<br />
<br />
3<br />
<br />
<br />
³75% mata pelajaran telah menetapkan standar ketuntasan ³75%<br />
<br />
2<br />
<br />
<br />
50-<75%>³75%<br />
<br />
1<br />
<br />
<br />
1-<50%>³75%<br />
<br />
0<br />
<br />
<br />
Standar ketuntasan setiap mata pelajaran belum ditetapkan<br />
<br />
5.2 Tingkat Pemahaman Kurikulum<br />
<br />
Skor<br />
<br />
<br />
Kriteria<br />
<br />
3<br />
<br />
<br />
% Rata-rata Jawaban "Ya" 90%-100%<br />
<br />
2<br />
<br />
<br />
% Rata-rata Jawaban "Ya" 70%-<90%
1
% Rata-rata Jawaban "Ya" 50%-<70%
0
% Rata-rata Jawaban "Ya" <50%
6). Komponen 6 : Pelaksanaan Kurikulum 2004
a). Peran Kepala Sekolah
Skor
Kriteria
3
Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 100% dan/atau kualitatif Sangat Baik
2
Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 50%-<100%><br />
<br />
1<br />
<br />
<br />
Kondisi Aspek tersebut masih dalam tahap perencanaan dalam bentuk dokumen<br />
<br />
0<br />
<br />
<br />
Belum terpenuhinya kondisi Aspek tersebut sama sekali<br />
<br />
b). Peran Guru dalam pelaksanaan KBM<br />
<br />
Skor<br />
<br />
<br />
Kriteria<br />
<br />
3<br />
<br />
<br />
% Rata-rata Jawaban "Ya" 90%-100%<br />
<br />
2<br />
<br />
<br />
% Rata-rata Jawaban "Ya" 70%-<90%
1
% Rata-rata Jawaban "Ya" 50%-<70%
0
% Rata-rata Jawaban "Ya" <50%
7). Komponen 7 : Hasil dan Dampak Penyelenggaraan Kurikulum 2004
Komponen Hasil dan Dampak Penyelenggaraan Kurikulum 2004 hanya menjaring data kuantitatif berupa data jumlah siswa dan rombongan belajar, tidak melakukan skoring. Interpretasi data akan dilakukan secara deskriftif.
Hasil Belajar
7.1.1 Keberhasilan Mencapai Kriteria
Skor
Kriteria
3
Seluruh aspek (kognitif,psikomotor dan afektif) tercapai
2
Dua aspek (kognitif,psikomotor dan afektif) tercapai
1
Satu aspek (kognitif,psikomotor dan afektif) tercapai
0
Tidak ada aspek (kognitif,psikomotor dan afektif) yang tercapai
7.1.2 Keterlaksanaan Remedial
Skor
Kriteria
3
Remedial terlaksana <=25% mata pelajaran
2
Remedial terlaksana >25.00-75.00%<br />
<br />
1<br />
<br />
<br />
Remedial terlaksana >75.00%-<100.00%
0
Remedial terlaksana 100.00%
7.2 Prestasi Sekolah
Skor
Kriteria
3
Sekolah telah menunjukkan prestasi >75.00%-100.00% untuk aspek yang disupervisi (LPIR/LKIR, Olimpiade, Olah Raga dan Seni, Paskibraka, PMR, UKS, dan Pramuka) baik tingkat Internasional, Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota.<br />
<br />
2<br />
<br />
<br />
Sekolah telah menunjukkan prestasi >50.00%-75.00% untuk aspek yang disupervisi (LPIR/LKIR, Olimpiade, Olah Raga dan Seni, Paskibraka, PMR, UKS, dan Pramuka) baik tingkat Internasional, Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota.<br />
<br />
1<br />
<br />
<br />
Sekolah telah menunjukkan prestasi >0.00%-50.00% untuk aspek yang disupervisi (LPIR/LKIR, Olimpiade, Olah Raga dan Seni, Paskibraka, PMR, UKS, dan Pramuka) baik tingkat Internasional, Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota.<br />
<br />
0<br />
<br />
<br />
Tidak memiliki prestasi sama sekali<br />
<br />
2. Perhitungan Nilai<br />
<br />
a. Nilai diberikan pada setiap Sub Komponen, dan Komponen berdasarkan skor yang diberikan pada setiap Aspek.<br />
<br />
b. Nilai maksimal dari Sub Komponen dan Komponen adalah 3, sedangkan minimalnya adalah 0.<br />
<br />
c. Penghitungan nilai Sub Komponen dan Komponen dilakukan dengan menggunakan rumus :<br />
<br />
1). Nilai Sub Komponen<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Keterangan :<br />
<br />
§ NSK : Nilai Sub Komponen<br />
<br />
§ å SA : Jumlah Skor Aspek<br />
<br />
§ å A : Jumlah Aspek<br />
<br />
2). Nilai Komponen<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Keterangan :<br />
<br />
§ NK : Nilai Komponen<br />
<br />
§ å NSK : Jumlah Nilai Sub Komponen<br />
<br />
§ å SK : Jumlah Sub Komponen <br />
<br />
artikel hiburan.<br />
<br />
[ARTIKEL] Hiburan yang Melalaikan<br />
<br />
Mohamad Fauzi<br />
Sun, 25 May 2008 19:59:48 -0700<br />
<br />
Subhanallah sungguh mengena hadist Rasulullah saw di saat sekarang ini<br />
dimana tiap media khususnya TV berlomba-lomba menampilkan sesuatu yang<br />
berlebihan seperti pentas2 idola cilik, Indonesian idol dll.<br />
<br />
<br />
<br />
Bisa minta tolong bapak Luqman (atau Bapak Asril?) atau yang bapak/ibu<br />
yang lain yang tahu, untaian hadist tersebut dituliskan bahasa Arabnya<br />
terus bagaimana kedudukan hadist tersebut. Insya Allah akan sangat<br />
membantu menjadi bahan pengingat untuk keluarga/masyarakat kita saat<br />
ini. Syukron pak/bu.<br />
<br />
<br />
<br />
Wassalam,<br />
<br />
/fauzi<br />
<br />
<br />
<br />
From: rezaervani@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] On<br />
Behalf Of [EMAIL PROTECTED]<br />
Sent: Monday, May 26, 2008 7:25 AM<br />
To: rezaervani@yahoogroups.com<br />
Subject: [rezaervani] [ARTIKEL] Hiburan yang Melalaikan<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Hiburan yang Melalaikan<br />
<br />
<br />
<br />
Oleh: Asril MT <br />
<br />
"Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan menumbuhkan kemunafikan<br />
dalam hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku dalam<br />
genggaman-Nya, sesungguhnya Alquran dan dzikir menumbuhkan keimanan<br />
dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan." (HR Ad-Dailami) <br />
<br />
Di era globalisasi kini, arus informasi mengalir sedemikian derasnya<br />
seakan tak terbendung. Berbagai jenis hiburan pun ada. Televisi dan<br />
radio menayangkan setiap saat. Semuanya diserahkan kepada kita untuk<br />
memilih dan memilah. Sayangnya tak semua orang bisa melaksanakannya.<br />
Sebagian besar anak-anak dan orang tua --terutama kaum ibu--<br />
menghabiskan waktu di depan layar kaca. Sementara waktu untuk belajar<br />
dan menambah keimanan jauh lebih sedikit. <br />
<br />
Islam tidak melarang orang untuk bersenang-senang asalkan sesuai<br />
porsinya, memberikan nilai tambah dan manfaat. Apabila hiburan yang<br />
melalaikan terlalu sering kita nikmati maka tidaklah mengherankan jika<br />
kemunafikan tumbuh subur. Sangat sayang bila waktu dibuang-buang hanya<br />
untuk hiburan yang melalaikan. <br />
<br />
Allah SWT berfirman: <br />
"Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang<br />
yang beriman dan beramal shaleh. Dan saling menasihati dalam kebenaran<br />
serta saling menasihati dalam kesabaran." <br />
(QS Al-Ashr: 1-3). <br />
<br />
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman: <br />
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang<br />
yang khusyuk dalam shalatnya dan orang-orang yang menjauhkan diri dari<br />
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna." (QS Al-Mu'minuun: 1-3). <br />
<br />
Marilah kita introspeksi, apakah kita rela membuat anak kita bahkan diri<br />
kita menjadikan tontonan sebagai tuntunan. Sementara tuntunan sejati<br />
yang membawa keselamatan yakni Al-Qur'an dan Assunnah kita jadikan<br />
tontonan dan ditinggalkan. <br />
<br />
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan<br />
diminta pertanggungjawabannya." (QS Al-Isra': 36). <br />
<br />
<br />
<br />
------------------------------------------------------------------------<br />
---<br />
This message (including any attachments) is confidential and may be<br />
privileged. If you have received it by mistake please notify the sender<br />
by return e-mail and delete this message from your system. Any<br />
unauthorised use or dissemination of this message in whole or in part is<br />
strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change.<br />
ABN AMRO Bank N.V, which has its seat at Amsterdam, the Netherlands, and<br />
is registered in the Commercial Register under number 33002587,<br />
including its group companies, shall not be liable for the improper or<br />
incomplete transmission of the information contained in this<br />
communication nor for any delay in its receipt or damage to your system.<br />
ABN AMRO Bank N.V. (or its group companies) does not guarantee that the<br />
integrity of this communication has been maintained nor that this<br />
communication is free of viruses, interceptions or interference.ayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8519763243716851762.post-15822636013953614852011-01-18T01:36:00.001-08:002011-01-18T01:36:59.120-08:00<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: x-small; line-height: 19px; text-align: left;"><h3 class="post-title" style="color: #ff6633; font-family: 'Lucida Grande','Trebuchet MS'; font-size: 17px; letter-spacing: -1px; margin-top: 0px;">Penyakit AIDS</h3></span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: x-small; line-height: 19px; text-align: left;">Kali ini saya akan mencoba membahas mengenai pengertian penyakit AIDS, penyebab penyakit AIDS, Pola atau cara penularan penyakit AIDS serta penanganan dan pengobatan yang diberikan kepada penderita penyakit HIV+ atau AIDS.<span class="fullpost" style="display: inline;"><br />
<br />
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.<br />
<br />
Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.<br />
<br />
Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.<br />
<br />
<li style="background-image: url(http://www.blogblog.com/tictac/tictac_orange.gif); background-position: 0px 6px; list-style-type: none; margin-bottom: 3px; padding-left: 14px;">Cara Penularan virus HIV AIDS</li><br />
1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.<br />
<br />
2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb<br />
<br />
3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.<br />
<br />
4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb.<br />
<br />
Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat<br />
serta Urine (Air seni atau air kencing).<br />
<br />
<li style="background-image: url(http://www.blogblog.com/tictac/tictac_orange.gif); background-position: 0px 6px; list-style-type: none; margin-bottom: 3px; padding-left: 14px;">Tanda dan Gejala Penyakit AIDS</li><br />
Seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.<br />
<br />
Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :<br />
<br />
1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.<br />
<br />
2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.<br />
<br />
3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.<br />
<br />
4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.<br />
<br />
5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.<br />
<br />
6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).<br />
<br />
<li style="background-image: url(http://www.blogblog.com/tictac/tictac_orange.gif); background-position: 0px 6px; list-style-type: none; margin-bottom: 3px; padding-left: 14px;">Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDS</li><br />
Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian.<br />
<br />
Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.</span></span></span>ayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8519763243716851762.post-10789339102923630212011-01-17T01:43:00.001-08:002011-01-17T01:50:46.055-08:00<div class="linebreak"></div><div class="post hentry"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8519763243716851762&postID=1078933910292363021" name="1849039459036934009"></a> <br />
<h3 class="post-title entry-title">Obat Tradisional dan Tanaman Obat Indonesia </h3><div class="post-header-line-1"><span class="post-author vcard"> 01.26 Diposkan oleh <span class="fn">ayu sri rahayu</span></span></div><div class="post-body entry-content"><table class="content"><tbody>
<tr><td class="normaltext" colspan="2"><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVQi7fsOSsGKSATU_p-zZ6vz-A8IlPrDE7c5dp7rAKI_-ur4qd-aFc3bk8BkLaHJzDh5VjuB_31RagH0LJ3RO1QMeercpYBnP9IEIZXKet6alq_3I3sfY03bWLGxLJlvaC0QjfH3KTZtS_/s1600/KK.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVQi7fsOSsGKSATU_p-zZ6vz-A8IlPrDE7c5dp7rAKI_-ur4qd-aFc3bk8BkLaHJzDh5VjuB_31RagH0LJ3RO1QMeercpYBnP9IEIZXKet6alq_3I3sfY03bWLGxLJlvaC0QjfH3KTZtS_/s320/KK.jpeg" width="280" /></a></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuJYA1alNQXNXKhEi277Qi8qzlJFZ7pai2IvOafR0kFAkbwBwt8JWbD67HBEkaH4QbdyN2vRrkZjltWtTu0tbWFvv9RjxJx0A1874AA_DvgjR_YJRl6q9r2D8mFyuZE7Nj_ptOgWc8x_DM/s1600/LL.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuJYA1alNQXNXKhEi277Qi8qzlJFZ7pai2IvOafR0kFAkbwBwt8JWbD67HBEkaH4QbdyN2vRrkZjltWtTu0tbWFvv9RjxJx0A1874AA_DvgjR_YJRl6q9r2D8mFyuZE7Nj_ptOgWc8x_DM/s200/LL.jpeg" width="200" /></a></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang. Di berbagai daerah di tanah air, kita menemukan berbagai kitab yang berisi tata cara pengobatan dan jenis-jenis obat tradisional. Di Bali, misalnya, ditemukan kitab usadha tuwa, usadha putih, usadha tuju, dan usadha seri yang berisi berbagai jenis obat tradisional. Dalam cerita rakyat seperti cerita Sudamala, dikisahkan bagaimana Sudamala berhasil menyembuhkan mata pendeta Tambapetra yang buta. Demikian pula relief cerita Mahakarmmawibhangga pada kaki <b>Candi Borobudur</b>, menggambarkan seorang anak kecil yang sakit dan sedang diobati dua orang tabib. Salah satu relief lainnya, juga memperlihatkan kegiatan seorang tabib sedang meracik obat.</div><b>Indonesia dan Obat Tradisional</b><br />
<br />
Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang.<br />
<br />
Di berbagai daerah di tanah air, kita menemukan berbagai kitab yang berisi tata cara pengobatan dan jenis-jenis obat tradisional. Di Bali, misalnya, ditemukan kitab usadha tuwa, usadha putih, usadha tuju, dan usadha seri yang berisi berbagai jenis obat tradisional. Dalam cerita rakyat seperti cerita Sudamala, dikisahkan bagaimana Sudamala berhasil menyembuhkan mata pendeta Tambapetra yang buta. Demikian pula relief cerita Mahakarmmawibhangga pada kaki <b>Candi Borobudur</b>, menggambarkan seorang anak kecil yang sakit dan sedang diobati dua orang tabib. Salah satu relief lainnya, juga memperlihatkan kegiatan seorang tabib sedang meracik obat. <br />
<br />
Demikian pula dalam tradisi Melayu, ditemukan naskah-naskah yang menyajikan resep obat-obatan. Naskah-naskah itu, antara lain memuat berbagai jamusawan, jamu sorong, jamu untuk ibu hamil dan melahirkan, obat sakit mata,obat sakit pinggang, hingga obat penambah nafsu makan. Peralihan dari zaman Hindu-Budha ke zaman Islam, telah memperkaya khazanah tradisi pengobatan dalam masyarakat kita. Berbagai buku kedokteran Islam yang ditulis dalam bahasa Arab dan Persia, telah diterjemahkan baik ke dalam bahasa Jawa maupun bahasa Melayu.Semua ini berlangsung tanpa terputus, sampai bangsa kita mengenal ilmu kedokteran dari Eropa pada zaman penjajahan.<br />
<br />
Di tengah-tengah serbuan obat-obatan modern, jamu dan ramuan tradisional tetap menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat kita. Tidak hanya masyarakat di pedesaan, masyarakat di perkotaan pun mulai mengkonsumsi obat-obatan tradisional ini. Diberbagai pelosok tanah air, dengan mudah kita menjumpai para penjual jamu gendong berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman sehat dan menyegarkan. Demikian pula, kios-kios jamu tersebar merata di seluruh penjuru tanah air. Jamu dan obat-obatan tradisional, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita.<br />
<br />
Keragaman obat-obatan tradisional di tanah air, telah memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, dan kesehatan bangsa kita. Negara kita menjadi salah satu pusat tanaman obat di dunia. Ribuan jenis tumbuhan tropis, tumbuh subur di seluruh pelosok negeri. Belum semua jenis tanaman itu kita ketahui manfaat dan khasiatnya. Kita hanya berkeyakinan bahwa Tuhan menciptakan semua jenis tumbuhan itu, pastilah tidak sia-sia. Semua itu pasti ada manfaatnya. Olehkarena itu, perlu dilakukan konservasi sumber daya alam, agar jangan ada jenis tanaman yang punah. Kebakaran hutan bukan saja memusnahkan satwa dan fauna, tetapi juga menimbulkan polusi dan meningkatkan suhu pemanasan global.<br />
<br />
Jamu dan obat tradisional, sampai saat ini belum dikembangkan secara optimal. Produksi jamu dan obat-obatan tradisional lebih banyak diproduksi oleh homeindustry. Hanya sebagian kecil jamu dan obat-obatan tradisional yang diproduksi secara masal melalui industri jamu dan obat tradisional di pabrik-pabrik. Untuk meningkatkan kualitas, mutu, dan produk jamu serta obat-obatan yang dihasilkan oleh masyarakat kita, diperlukan kerjasama seluruh pihak yang terkait.Kerjasama itu dimaksudkan agar jamu dan obat tradisional yang dihasilkan dapat bersaing, baik di pasar regional maupun global.<br />
<br />
Beredarnya jamu dan obat-obatan yang tidak terdaftar di Badan Pengawasan Obatdan Makanan, akan merugikan konsumen. Di samping itu, secara ekonomi, beredarnya obat-obatan seperti itu justru akan merusak citra obat tradisional. Citra yang rusak akhirnya akan memukul produksi dan pemasaran obat-obatan tradisional, di dalam maupun di luar negeri. Pemerintah, terus berupaya melakukan pengawasan demi meningkatkan keamanan, mutu, dan manfaat obat tradisional. Hal ini dilakukan agar masyarakat terlindung dari obat tradisional yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.<br />
<br />
Melalui penelitian dan pengembangan yang cermat dan teliti, jamu dan obat-obatan tradisional dapat diarahkan untuk menjadi obat yang dapat diterima dalam pelayanan kesehatan formal. Memang harus kita akui, bahwa para dokter dan apoteker, hingga saat ini masih belum dapat menerima jamu sebagai obat yang dapat mereka rekomendasikan kepada para pasiennya. Akibatnya, pemasaran produk jamu tidak dapat menggunakan tenaga detailer seperti pada obat modern.<br />
<br />
Akhir-akhir ini, tampak adanya trend hidup sehat pada masyarakat untuk menggunakan produk yang berasal dari alam. Oleh karena itu, jamu dan obat-obatan tradisional perlu didorong untuk menjadi salah satu pilihan pengobatan. Jamudan obat-obatan tradisional harus didorong pula untuk menjadi komoditi unggulan yang dapat memberikan sumbangan positif bagi meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kegiatan itu juga memberikan peluang kesempatan kerja, dan mengurangi kemiskinan.<br />
<br />
Disarikan dari Sambutan Pembukaan Musyawarah Nasional ke-5 Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia, <b>Susilo Bambang Yudhoyono</b>.<br />
<br />
<br />
<b>Penggolongan Obat Tradisional</b><br />
<br />
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.<br />
<br />
Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.<br />
<br />
<ol><li><b>Jamu (Empirical based herbalmedicine)</b><br />
<br />
<center><br />
<img alt="Logo Jamu Tradisional" border="2" src="http://www.tanaman-obat.com/images/stories/logo%20jamu.jpg" title="Logo Jamu Tradisional" /><br />
Logo Jamu Tradisional<br />
</center><br />
<br />
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional. Jamu telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur . Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris turun temurun.</li>
<li><b>Obat Herbal Terstandar (Scientificbased herbal medicine)</b><br />
<br />
<center><br />
<img alt="Logo Obat Herbal terstandar" border="2" src="http://www.tanaman-obat.com/images/stories/logo%20obat%20herbal.jpg" title="Logo Obat Herbal terstandar" /><br />
Logo Obat Herbal terstandar<br />
</center><br />
<br />
Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengant enaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada hewan) dengan mengikutis tandar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akutmaupun kronis.</li>
<li><b>Fitofarmaka (Clinical basedherbal medicine)</b><br />
<br />
<center><br />
<img alt="Logo Fitofarmaka" border="2" src="http://www.tanaman-obat.com/images/stories/logo%20fitofarmaka.jpg" title="Logo Fitofarmaka" /><br />
Logo Fitofarmaka<br />
</center><br />
<br />
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarati lmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.</li>
</ol><br />
<br />
<b>Mengenal Tanaman Obat Keluarga</b><br />
<br />
<b>Pengertian TOGA</b><br />
<br />
Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.<br />
<br />
<b>Pemanfaatan Tanaman Obat</b><br />
<br />
Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.<br />
<br />
Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah:<br />
<br />
<ol><li>Demam panas</li>
<li>Batuk</li>
<li>Sakit perut</li>
<li>Gatal-gatal</li>
</ol><br />
<br />
<b>Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA</b><br />
<br />
Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:<br />
<br />
<ol><li>Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.</li>
<li>Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.</li>
<li>Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman.</li>
<li>Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak</li>
<li>Jenis tanaman yang hampir punah</li>
<li>Jenis tanaman yang masih liar</li>
<li>Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.</li>
</ol><br />
<br />
<b>Fungsi Toga</b><br />
<br />
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:<br />
<br />
<ol><li>Upaya preventif (pencegahan)</li>
<li>Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)</li>
<li>Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)</li>
</ol><br />
<br />
Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu:<br />
<br />
<ol><li>Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.</li>
<li>Sarana untuk pelestarian alam.</li>
<li>Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.</li>
<li>Sarana penyebaran gerakan penghijauan.</li>
<li>Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.</li>
<li>Sarana untuk pemertaan pendapatan.</li>
<li>Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.</li>
<li>Sarana keindahan.</li>
</ol><br />
<br />
Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.<br />
<br />
<br />
<b>PETUNJUK PENGGUNAAN TANAMAN OBAT</b><br />
<br />
Dalam menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga hasil pengobatan yang maksima. Bacalah dengan seksama semua petunjuk seputar timbuhan obat di bawah ini.<br />
<br />
<div style="text-align: left;"></div><ol><li><b>A. WAKTU PENGUMPULAN</b><br />
<br />
Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat.<br />
<br />
<br />
<br />
Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.<br />
<br />
<ul><li>Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.</li>
<li>Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.</li>
<li>Buah dipetik dalam keadaan masak.</li>
<li>Biji dikumpulkan dari buah yan g masak sempurna.</li>
<li>Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.</li>
</ul></li>
<li><b>PENCUCIAN DAN PENGERINGAN</b><br />
<br />
Bahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian yang bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.<br />
<br />
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian, bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.<br />
<br />
Berikut ini cara mengeringkan bahan obat :<br />
<br />
<ul><li>Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.</li>
<li>Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau memakai pelindung seperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang tidak terlalu cepat.</li>
<li>Pengeringan bisa juga dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh atau di dalam ruang pengering yang aliran udaranya baik.</li>
</ul></li>
<li><b>SIFAT DAN CITA RASA</b><br />
<br />
Didalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cira rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari cara pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk pengobatan sindroma dingin, seperti pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin, lidah pucat atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, lidah merah atau denyut nadi cepat.<br />
<br />
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu karena selain berhubungan dengan organ tubuh, juga mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukan. Rasa asam berkhasiat mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit dapat mengilangkan panas dan lembab. Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan cita rasa yang keenam, yaitu netral atau tawar yang berkhasiat sebagai peluruh kencing.</li>
<li><b>CARA MEREBUS RAMUAN OBAT</b><br />
<br />
Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panic email,. Pot keramik dapat dibeli di took obat tradisional Tionghoa. Panic dari besi, alumunium atau kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk merebus. Hal ini diingatkan karena bahan tersebut dapat menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun atau menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat.<br />
<br />
Gunakan air yang bersih untuk merebus. Sebaiknya digunakan air tawar, kecuali ditentukan lain. Cara merebus bahan sebagai berikut. Bahan dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air sampai bahan terendam seluruhnya dan permukaan air sekitar 30 mm diatasnya. Perebusan dimulai bila air telah meresap kedalam bahan ramuan obat.<br />
<br />
Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan. Apabila nyala api tidak ditentukan, biasanya perebusan dilakukan dengan api besar sampai airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian, adakalanya api besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus baha obat. Sebagai contoh, obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus dengan api kecil sehingga zat berkhasiatnya dapat secara lengkap dikeluarkan dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat yang mengandung racun perlu direbus dengan api yang kecil dalam waktu yang agak lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang dimaksudkan agar pendidihan menjadi cepat dan penguapan berlebih dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan dapat dicegah.</li>
<li><b>WAKTU MINUM OBAT</b><br />
<br />
Bila tidak terdapat petunjuk pemakaian, biasanya obat diminum sebelum makan kecuali obat tersebut merangsang lambung maka diminum setelah makan. Obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong, dan obat berkhasiat sedative diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur. Rebusan obat bisa diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh.</li>
<li><b>CARA MINUM OBAT</b><br />
<br />
Obat biasanya diminum satu dosis sehari yang dibagi untuk 2-3 kali minum. Umumnya diminum selagi hangat, terutama untuk pengobatan sindroma luar. Setelah minum obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut supaya tubuh tetap hangat dan mudah mengeluarkan keringat.<br />
<br />
Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya untuk pengobatan sindroma dingin obat diminum dalam keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum sedikit demi sedikit tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga efek pengobatan tercapai.</li>
<li><b>LAMA PENGOBATAN</b><br />
<br />
Tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat namun destruktif. Oleh karena itu, obat yang berasal dari tumbuhan tidak dianjurkan penggunaannya untuk penyakit-penyakit infeksi akut. Tumbuhan obat lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimiawi, atau memerlukan kombinasi antara obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat. <span id="goog_958023582"></span><span id="goog_958023583"></span></li>
</ol><br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibh_dkF9tX_6vhUxpGwPrDp3e00HHoxKKmlFjIhhzS6DMsfzMzCMVde6r1N3XQn8uA5WLZmvkK90FaRt5-ui1wtsBV0EMLTNGqyBSREel50MZ1iOy2r_mJWCkgl6OE96dtFsBaRElbIEFp/s1600/HERBAL.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibh_dkF9tX_6vhUxpGwPrDp3e00HHoxKKmlFjIhhzS6DMsfzMzCMVde6r1N3XQn8uA5WLZmvkK90FaRt5-ui1wtsBV0EMLTNGqyBSREel50MZ1iOy2r_mJWCkgl6OE96dtFsBaRElbIEFp/s400/HERBAL.jpeg" width="400" /></a></div><br />
BELIMBING WULUH<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyJqWK2_c8VAaFVEs540b6X-WodTkCjG94Xej4GRxU-N9n0FVVyLiEDE5NTQjd-0J3mFRm1kVdw-WiBtoy5GwzgLqvMQK7ycKV11Q5PkUbqYBlsGgGPC1C46ZGdAh5FZh5i-NUYogU-wh8/s1600/JJ.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyJqWK2_c8VAaFVEs540b6X-WodTkCjG94Xej4GRxU-N9n0FVVyLiEDE5NTQjd-0J3mFRm1kVdw-WiBtoy5GwzgLqvMQK7ycKV11Q5PkUbqYBlsGgGPC1C46ZGdAh5FZh5i-NUYogU-wh8/s320/JJ.jpeg" width="320" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;"> ASEM JAWA </div><br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_FmNexnmf-I_sC0JspTcbw34nDbULZDbue5CKopHNFIdBxdBR3RP2cjaDPseVyhEUwNEIG5ZprxBghBc24-kqHZTuuUiqh-fwIyk3Es-nY0otmSLOXNNOM6fQU-UWkdRdoWGJL3ZysUsy/s1600/OO.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_FmNexnmf-I_sC0JspTcbw34nDbULZDbue5CKopHNFIdBxdBR3RP2cjaDPseVyhEUwNEIG5ZprxBghBc24-kqHZTuuUiqh-fwIyk3Es-nY0otmSLOXNNOM6fQU-UWkdRdoWGJL3ZysUsy/s320/OO.jpeg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"> TEH ROSELA</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgcCW32llGVAl6wAW2hvAAaSy-bX67ttmYjF1K65NcueEIKEfjOE4RLMKvPYhK8mtRKT7XIYViS_YF1sMwnM9jfGgwgHs_vGOXwvrPuy4J13SbrQ8eR_u2wDWnFTZflIjzh-aLIHGixEcI/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgcCW32llGVAl6wAW2hvAAaSy-bX67ttmYjF1K65NcueEIKEfjOE4RLMKvPYhK8mtRKT7XIYViS_YF1sMwnM9jfGgwgHs_vGOXwvrPuy4J13SbrQ8eR_u2wDWnFTZflIjzh-aLIHGixEcI/s320/images.jpeg" width="260" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">MENGKUDU</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8XkBIueo1l9PMgCfNUnGzTD8SvAqskuutc2i3oFy8qLGTFeFZlFvLEXnAZGgH_TjOQUjI585wDT0z7dGEnQR_yK_T2wFGpehkilcsgI_XvVkRkV3KSbv2AFq140mKWJ-svVqTgx_0D2zN/s1600/G.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8XkBIueo1l9PMgCfNUnGzTD8SvAqskuutc2i3oFy8qLGTFeFZlFvLEXnAZGgH_TjOQUjI585wDT0z7dGEnQR_yK_T2wFGpehkilcsgI_XvVkRkV3KSbv2AFq140mKWJ-svVqTgx_0D2zN/s320/G.jpeg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">GINGSENG</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSl7Nrf1v5fxECIGHhnXS9ViRQgr-o7nnjhG5va4R9gHpHPFG9I2nseAxwxJExT9MygtczlmUCUwEXQNTviStSfBCW9dSLUbwFbs63DsSTwhm1yOLTzJRVBv-eEY9tYlUTlHii02dleBbG/s1600/SIRIH.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSl7Nrf1v5fxECIGHhnXS9ViRQgr-o7nnjhG5va4R9gHpHPFG9I2nseAxwxJExT9MygtczlmUCUwEXQNTviStSfBCW9dSLUbwFbs63DsSTwhm1yOLTzJRVBv-eEY9tYlUTlHii02dleBbG/s1600/SIRIH.jpeg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> SIRIH</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span id="goog_958023681"></span><span id="goog_958023682"></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"><br />
</div></td><td class="normaltext" colspan="2"><br />
</td><td class="normaltext" colspan="2"><br />
</td><td class="normaltext" colspan="2"><br />
</td></tr>
</tbody></table><div style="clear: both;"></div></div><div class="post-footer"><div class="post-footer-line post-footer-line-1"><span class="post-comment-link" style="float: right;"> <a class="comment-link" href="http://ulviainnun.blogspot.com/2011/01/obat-obatan-herbal.html#comments">0 komentar</a> </span> <span class="post-labels"> </span> <span class="post-icons"> <span class="item-control blog-admin pid-1530001530"> <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5042404487197157614&postID=1849039459036934009" title="Edit Entri"> <img alt="" class="icon-action" height="18" src="http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif" width="18" /> </a> </span> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"></div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"></div></div></div><div class="linebreak"></div><h2 class="date-header">Kamis, 25 November 2010</h2><div class="post hentry"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8519763243716851762&postID=1078933910292363021" name="4889410714624206840"></a> <br />
<h3 class="post-title entry-title"><a href="http://ulviainnun.blogspot.com/2010/11/sejarah-makanan.html">SEJARAH MAKANAN</a> </h3><div class="post-header-line-1"><span class="post-author vcard"> 04.23 Diposkan oleh <span class="fn">ayu sri rahayu</span></span></div><div class="post-body entry-content"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiunuAfbZX_21eq2AKctGhrCG2zI5R_ZwwyAqG4soQ6p1-JJZEZ6tjGqW48fnNtUAHUw-9AzaAUmQxdqn0UVhph0M5y0RtxOahBDPv7JLi_r9YzYFmswz4RzU-FpZQT1IbI8hnb1eK_LxOb/s1600/mie-bakso.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiunuAfbZX_21eq2AKctGhrCG2zI5R_ZwwyAqG4soQ6p1-JJZEZ6tjGqW48fnNtUAHUw-9AzaAUmQxdqn0UVhph0M5y0RtxOahBDPv7JLi_r9YzYFmswz4RzU-FpZQT1IbI8hnb1eK_LxOb/s1600/mie-bakso.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: georgia, 'times new roman', times, serif;"> Makanan adalah salah satu jenis keindahan dunia…terutama bagi mereka yang suka makan. Setiap kali Kuliah Lapangan, saya dan teman-teman sekelas bisa dibilang selalu membuat rencana akan nyoba makanan apa kita disana. Maka ketika kami mengunjungi Singasari banyak teman saya yang menyerbu penjaja bakso (untuk beli bakso, bukan minta tanda tangan tukangnya). Terus pas pulang KKL II (Pantura) kami mampir ke Semarang, dan teman saya memborong </span><span style="color: #666600; font-family: georgia, 'times new roman', times, serif;">brownis</span><span style="font-family: georgia, 'times new roman', times, serif;">, kemudian pada KKL III Jakarta-Bandung teman saya ribut ngajak nyobain </span><span style="color: #666600; font-family: georgia, 'times new roman', times, serif;">bakwan kawi malang</span><span style="font-family: georgia, 'times new roman', times, serif;"> (dua terakhir ini contoh yang aneh).</span><br style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;" /><span style="font-family: georgia, 'times new roman', times, serif;">Makanan bukan sekedar sesuatu yang dimasukkan ke mulut dan rasanya enak. Makanan memang obat stress dan pelipur lara yang cukup ampuh, sehingga saat ini wisata kuliner jadi trend. Lebih dari itu semua makanan bisa jadi symbol stabilitas nasional, karena ketersediaan pangan menjadi salah satu factor penentu kesejahteraan rakyat. Kuliner merupakan salah satu perwujudan budaya dalam masyarakat. Maka makanan sebenarnya bisa bicara banyak, bukan sekedar enak dan mak nyus…</span><br style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;" /><span style="font-family: georgia, 'times new roman', times, serif;">Sebagai wujud kebudayaan, makanan bisa menjadi saksi sejarah kehidupan masyarakat. Kemunculan makanan bukan hanya dipengaruhi oleh ditemukannya racikan bahan dan resep baru. Suatu jenis makanan bisa muncul dari kegagalan seperti bronis yang kemunculannya diawali dari kegagalan seorang koki mbikin kue coklat karena bantat. Menyangkut sejarah ekonomi dan kemakmuran rakyat makanan punya banyak cerita. Di Brunei, ada makanan khas yang terbuat dari tepung sagu yang diseduh dengan air panas. Makanan ini mulai populer di masa lalu ketika Brunei mengalami kelaparan. Indonesia juga pernah mengalami masa di mana Presiden mengkampanyekan makan bulgur untuk mengatasi bencana kelaparan pada masa krisis ekonomi. Selain itu </span><span style="color: #cc0000; font-family: georgia, 'times new roman', times, serif;">ada makanan yang menyimpan sejarah politik dan perlawanan seperti cakwe</span><span style="font-family: georgia, 'times new roman', times, serif;">, atau m</span><span style="background-color: white; color: #663366; font-family: georgia, 'times new roman', times, serif;">embuktikan adanya toleransi, penerimaan, dan percampuran budaya, seperti bakpia dan lumpia.</span><br style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;" /><span style="font-family: georgia, 'times new roman', times, serif;">Hmmm….sekali lagi, makanan bukan cuma yummi….ia juga menyimpan cerita, ia juga menyimpan sejarah ….</span></span><br />
<span style="font-size: medium;"><span style="color: #3333ff; font-family: 'comic sans ms';">SELAMAT MAKAAAAAAN………………………………</span></span> <br />
<div style="clear: both;"></div></div><div class="post-footer"><div class="post-footer-line post-footer-line-1"><span class="post-comment-link" style="float: right;"> <a class="comment-link" href="http://ulviainnun.blogspot.com/2010/11/sejarah-makanan.html#comments">0 komentar</a> </span> <span class="post-labels"> </span> <span class="post-icons"> <span class="item-control blog-admin pid-1530001530"> <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5042404487197157614&postID=4889410714624206840" title="Edit Entri"> <img alt="" class="icon-action" height="18" src="http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif" width="18" /> </a> </span> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"></div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"></div></div></div><div class="linebreak"></div><h2 class="date-header">Sabtu, 20 November 2010</h2><div class="post hentry"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8519763243716851762&postID=1078933910292363021" name="478411750221984145"></a> <br />
<div class="post-header-line-1"><span class="post-author vcard"> 03.28 Diposkan oleh <span class="fn">ayu sri rahayu</span></span></div><div class="post-body entry-content"><div class="PostHead"><h1>Mau Sehat ? Jangan Lupa Makan Ice Cream</h1><small class="PostDet"> <a href="http://www.benih.net/category/lifestyle" rel="category tag" title="View all posts in Lifestyle"></a></small> </div><img alt="" class="alignleft" height="152" src="http://www.kapanlagi.com/p/myicecream1_re.jpg" style="float: left; margin: 5px;" width="200" />Ice cream rasa apa yang paling Anda suka? Vanilla, cokelat, strawberry, durian, nanas, pisang atau mixed?<br />
Ice cream, dari namanya saja terbayang sejuta kelezatannya. Setiap anak pasti suka nikmatnya ice cream. Bahkan anak-anak merengek dengan sekuat tenaga saat ingin dibelikan ice cream. Namun banyak juga orang tua yang melarang anaknya makan ice cream hanya karena sedang flu atau takut anaknya terlalu gemuk.<br />
Anda berpikir ice cream membuat flu Anda semakin parah? Atau Anda menghindari ice cream karena takut gemuk? Wah, kalau begitu Anda rugi sekali. Baca artikel ini sampai habis, karena ice cream sangat baik untuk kesehatan Anda<span id="more-559"></span><br />
Asal Ice Cream<br />
Ice cream dikenal sejak zaman Romawi, yaitu pada 400 tahun Sebelum Masehi. Produksi ice cream secara komersial mulai dilakukan pada abad ke-18, menyusul ditemukannya mesin freezer pada tahun 1846. Pabrik ice cream pertama dibangun di Baltimore, Amerika Serikat, pada tahun 1851.<br />
Ice cream dapat dikatakan sebagai jenis hidangan paling populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi ice cream dunia mencapai lebih dari satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun.<br />
Menurut Standar Nasional Indonesia, ice cream adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung ice cream atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Di pasaran, ice cream digolongkan atas kategori economy, good average dan deluxe.<br />
Perbedaan utama dari ketiga jenis ice cream tersebut terletak pada kandungan lemak susunya. Saat ini di pasaran juga dikenal ice cream rendah lemak, yaitu ice cream yang direduksi kandungan lemaknya per takaran saji. Reduksi yang dilakukan umumnya sebesar 25 hingga 50% dari jumlah normal. Jadi, kandungan lemak dalam ice cream rendah lemak hanya sekitar 2-6%.<br />
Manfaat Ice Cream<br />
1. Kandungan kalsium pada ice cream bermanfaat untuk menjaga kepadatan massa tulang, pencegahan osteoporosis, kanker, serta hipertensi.<br />
2. Bergizi tinggi dan tidak membuat gemuk<br />
Ice cream memang mengandung lemak, terutama lemak jenuh. Hal itu menyebabkan banyak orang menghindari ice cream karena takut gemuk. Padahal, kontribusi energi ice cream per takaran saji (satu cangkir) hanya sekitar 10% dari total kebutuhan energi dan kontribusi lemaknya sekitar 15% dari total kebutuhan lemak per hari. Jumlah tersebut termasuk kecil, sehingga kurang pas jika ice cream dituduh sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.<br />
3. Tak Menyebabkan Pilek<br />
Ice cream bukan penyebab batuk pilek. Sebab, ketika masuk ke mulut, ice cream dengan segera akan meleleh. Pelelehan ice cream dengan cepat dipacu oleh pengaruh suhu tubuh, sehingga saat ice cream masuk ke kerongkongan suhunya sudah tidak sedingin air es.<br />
4. Antitumor dan HIV<br />
25%-30% kandungan ice cream adalah susu. Susu tersusun dari Laktoferin, yang memiliki peran sebagai zat pertahanan tubuh non-spesifik terhadap patogen. Laktoferin juga memiliki aktivitas Antiviral, terutama terhadap cytomegalovirus, influenza, dan HIV.<br />
Manis, lezat, bergizi tinggi pula. Apakah Anda masih ragu untuk makan ice cream? Jangan lupa sajikan ice cream sebagai kudapan sehat Anda. </div></div>ayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8519763243716851762.post-24481617340186173472011-01-17T01:24:00.001-08:002011-01-17T02:20:59.736-08:00<h3 class="post-title entry-title"><a href="http://ulviainnun.blogspot.com/2011/01/penyakit-meninginis.html">PENYAKIT MENINGINIS</a></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBZa3kvLAEZFLxSzd9lk3zQzTDB5bPwUiWVDNJIgpDHaQ5JB9M0MFSrSqZ109LuqgS3soxJdDsuxQpH6mNtOVuVXBMhgHPIp2HO6oBgNR2fxrgBZWIXy8c20EVqR2ZR6Ks4lqCpfoZuTGC/s1600/Meningicoccal_Disease.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBZa3kvLAEZFLxSzd9lk3zQzTDB5bPwUiWVDNJIgpDHaQ5JB9M0MFSrSqZ109LuqgS3soxJdDsuxQpH6mNtOVuVXBMhgHPIp2HO6oBgNR2fxrgBZWIXy8c20EVqR2ZR6Ks4lqCpfoZuTGC/s1600/Meningicoccal_Disease.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div><span style="color: red; font-size: 130%; font-weight: bold;">Penyakit Meningitis</span><div style="color: red; font-weight: bold;"> </div><a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/penyakit-meningitis.html">Penyakit Meningitis</a>. Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak <span> </span>(<span style="font-style: italic;">brain</span>) dan syaraf tunjang (<span style="font-style: italic;">spinal cord</span>). Meningitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau mikroorganisme lain, dan sedikit sekali yang sebabkan oleh obat-obatan. <br />
<a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/penyakit-meningitis.html">Meningitis</a> dapat mengancam jiwa karena kedekatan peradangan pada otak dan saraf tunjang (<span style="font-style: italic;">spinal cord</span>) ini, sehingga kondisinya diklasifikasikan sebagai keadaan darurat medis.<br />
<div style="font-weight: bold;"><a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/penyakit-meningitis.html">Gejala Penyakit Meningitis</a></div>Gejala Penyakit Meningitis yang paling umum adalah sakit kepala dan leher kaku berhubungan dengan demam, kebingungan atau kesadaran yang berubah, muntah, dan ketidakmampuan untuk mentoleransi cahaya (<span style="font-style: italic;">photophobia</span>) atau suara keras (<span style="font-style: italic;">phonophobia</span>). Kadang-kadang, terutama pada anak kecil, hanya gejala nonspesifik mungkin muncul, seperti mudah marah dan kantuk. Jika terjadi ruam-ruam pada tubuh, hal itu mungkin menunjukkan penyebab tertentu meningitis; misalnya, meningitis yang disebabkan oleh bakteri meningokokus (<span style="font-style: italic;">meningococal bacteria</span>) dapat disertai oleh ruam yang khas.<br />
Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui, namun umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah dan enggan menyusui. <br />
<a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/penyakit-meningitis.html"><span style="font-weight: bold;">Penyebab Penyakit Meningitis</span></a><br />
Meningitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau mikroorganisme. Kebanyakan kasus penyakit meningitis disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, jamur, dan parasit menjadi penyebab paling umum berikutnya. Penyakit Meningitis juga bisa dari berbagai penyebab non-infeksius, seperti karena obat-obatan misalnya atau bisa juga penyebaran kanker ke meninges (<span style="font-style: italic;">malignant meningitis</span>).<br />
Virus yang dapat menyebabkan meningitis termasuk<span style="font-style: italic;"> enterovirus</span>, <a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/apa-herpes-simpleks-itu-hsv-adalah.html">herpes simplex virus tipe 2</a> (dan kurang umum tipe 1), <span style="font-style: italic;">varicella zoster virus</span> (dikenal sebagai penyebab cacar air dan ruam saraf), virus gondok, HIV, dan LCMV.<br />
Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya :<br />
1. <span style="font-style: italic;">Streptococcus pneumoniae</span> (pneumococcus).<br />
Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi <a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/radang-paru-paru-atau-pneumonia.html">pneumonia</a>, telinga dan rongga hidung (sinus).<br />
<br />
2. <span style="font-style: italic;">Neisseria meningitidis </span>(<span style="font-style: italic;">meningococcus</span>).<br />
Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah <span style="font-style: italic;">Streptococcus pneumoniae</span>, Meningitis terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah.<br />
<br />
3. <span style="font-style: italic;">Haemophilus influenzae</span> (<span style="font-style: italic;">haemophilus</span>).<br />
<span style="font-style: italic;">Haemophilus influenzae</span> <span style="font-style: italic;">type b</span> (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (<span style="font-style: italic;">Hib vaccine</span>) telah membuktikan terjadinya angka penurunan pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.<br />
<br />
4. <span style="font-style: italic;">Listeria monocytogenes</span> (<span style="font-style: italic;">listeria</span>).<br />
Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari hewan lokal (peliharaan).<br />
<br />
5. Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah <span style="font-style: italic;">Staphylococcus aureus</span> dan <a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/penyakit-tb-atau-tuberkulosis-dulu.html"><span style="font-style: italic;">Mycobacterium tuberculosis</span></a>.<br />
<div style="font-weight: bold;"><a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/penyakit-meningitis.html">Penanganan dan Pengobatan Penyakit Meningitis</a></div>Pasien yang diduga mengalami Meningitis haruslah dilakukan suatu pemeriksaan yang akurat, baik itu disebabkan virus, bakteri ataupun jamur. Hal ini diperlukan untuk spesifikasi pengobatannya, karena masing-masing akan mendapatkan therapy sesuai penyebabnya<br />
Apabila ada tanda-tanda dan gejala seperti di atas, maka secepatnya penderita dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan pelayan kesehatan yang intensif. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan labratorium yang meliputi test darah (elektrolite, fungsi hati dan ginjal, serta darah lengkap), dan pemeriksaan X-ray (rontgen) paru akan membantu tim dokter dalam mendiagnosa penyakit. Sedangkan pemeriksaan yang sangat penting apabila penderita telah diduga meningitis adalah pemeriksaan <span style="font-style: italic;">Lumbar puncture </span>(pemeriksaan cairan selaput otak).<br />
<br />
Jika berdasarkan pemeriksaan penderita didiagnosa sebagai meningitis, maka pemberian antibiotik secara Infus (intravenous) adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan serta mengurang atau menghindari resiko komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan.<br />
<br />
Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada kasus meningitis yang disebabkan oleh bakteri <span style="font-style: italic;">Streptococcus pneumoniae </span>dan <span style="font-style: italic;">Neisseria meningitidis</span> antara lain <span style="font-style: italic;">Cephalosporin</span> (<span style="font-style: italic;">ceftriaxone</span> atau <span style="font-style: italic;">cefotaxime</span>). Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes akan diberikan <span style="font-style: italic;">Ampicillin</span>, <span style="font-style: italic;">Vancomycin</span> dan <span style="font-style: italic;">Carbapenem</span> (<span style="font-style: italic;">meropenem</span>), <span style="font-style: italic;">Chloramphenicol</span> atau <span style="font-style: italic;">Ceftriaxone</span>.<br />
<br />
Treatment atau therapy lainnya adalah yang mengarah kepada gejala yang timbul, misalnya sakit kepala dan demam (<span style="font-style: italic;">paracetamol</span>), shock dan kejang (<span style="font-style: italic;">diazepam</span>) dan lain sebagainya. <br />
<a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/penyakit-meningitis.html"><span style="font-weight: bold;">Pencegahan Tertularnya Penyakit Meningitis</span></a><br />
Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sharing makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan <a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/bahaya-merokok-jauhi-merokok.html">merokok</a> bergantian dalam satu batangnya. Maka bagi anda yang mengetahui rekan atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah berhati-hati. Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum, memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari berbagai macam penyakit.</div><div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-mLr1shjpnhiPyuJZnG4QpUXH-m-p7DfB49YB4b57azlLFu-EQZ-e6o0160eWOiUI_ecpC7Dr2RrtIH1PjB3OiOth_szT2PMQWcp4gQkEy6ub1bXGH7npmHyy-NhbNlmyTfOausuyeyf-/s1600/herpes-1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5406977509475479906" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-mLr1shjpnhiPyuJZnG4QpUXH-m-p7DfB49YB4b57azlLFu-EQZ-e6o0160eWOiUI_ecpC7Dr2RrtIH1PjB3OiOth_szT2PMQWcp4gQkEy6ub1bXGH7npmHyy-NhbNlmyTfOausuyeyf-/s320/herpes-1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 134px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 206px;" /></a><span style="font-size: medium;"><u><b>Apa Herpes Simpleks Itu?</b></u></span></div><div><span style="font-size: medium;"><u><b>HSV adalah penyakit yang sangat um<br />
<br />
um. Di AS, kurang lebih 20% orang di atas usia 12 tahun terinfeksi HSV, dan diperkirakan ada satu juta infeksi baru setiap tahun. Prevalensi dan kejadian di Indonesia belum diketahui. Angka prevalensi infeksi HSV sudah meningkat secara bermakna selama dasawarsa terakhir. Sekitar 80% orang dengan HIV juga terinfeksi herpes kelamin.<br />
<a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/apa-herpes-simpleks-itu-hsv-adalah.html">Herpes simpleks</a> berkenaan dengan sekelompok virus yang menulari manusia. Serupa dengan herpes zoster (lihat Lembaran Informasi (LI) 514), herpes simpleks menyebabkan luka-luka yang sangat sakit pada kulit. Gejala pertama biasanya gatal-gatal dan kesemutan/perasaan geli, diikuti dengan benjolan yang membuka dan menjadi sangat sakit. Infeksi ini dapat menjadi dorman (tidak aktif) selama beberapa waktu, kemudian tiba-tiba menjadi aktif kembali tanpa alasan jelas.<br />
<a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/apa-herpes-simpleks-itu-hsv-adalah.html">Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1)</a> adalah penyebab umum untuk luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. HSV-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Namun HSV-1 dapat menyebabkan infeksi pada kelamin dan HSV-2 dapat menginfeksikan daerah mulut melalui hubungan seks. <img alt="Efek Melia Propolis pada penyembuhan Herpes" src="file:///C:/DOCUME~1/ADMINI~1/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" style="height: 18px; width: 326px;" /><br />
<a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/apa-herpes-simpleks-itu-hsv-adalah.html">Infeksi HSV-2</a> lebih umum pada perempuan. Di AS, kurang lebih satu dari empat perempuan dan satu dari lima laki-laki terinfeksi HSV-2. HSV kelamin berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif waktu melahirkan, sebaiknya melahirkan dengan bedah sesar.<br />
HSV paling mungkin kambuh pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ini termasuk orang dengan HIV, dan siapa pun berusia di atas 50 tahun. Beberapa ilmuwan juga berpendapat bahwa penyakit lebih mungkin kambuh pada orang yang sangat lelah atau mengalami banyak stres.<br />
<span style="font-weight: bold;">HSV dan HIV</span> <br />
<a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/apa-herpes-simpleks-itu-hsv-adalah.html">HSV</a> tidak termasuk infeksi yang mendefinisikan AIDS. Namun orang yang terinfeksi dengan HIV dan HSV bersama biasanya mengalami jangkitan herpes kambuh lebih sering. Jangkitan ini dapat lebih parah dan bertahan lebih lama dibanding dengan orang HIV-negatif.<br />
Luka akibat <a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/apa-herpes-simpleks-itu-hsv-adalah.html">herpes </a>menyediakan jalur yang dimanfaatkan HIV untuk melewati pertahanan kekebalan tubuh, sehingga menjadi lebih mudah terinfeksi HIV. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa orang dengan HSV mempunyai risiko terinfeksi HIV tiga kali lebih tinggi dibandingkan orang tanpa HSV. Sebuah penelitian lain menemukan bahwa mengobati HSV dapat mengakibatkan penurunan yang bermakna pada viral load HIV.<br />
Orang dengan HIV dan HSV bersama juga sebaiknya sangat hati-hati waktu ada jangkitan HSV. Pada waktu itu, viral load HIV-nya (lihat LI 125) biasanya lebih tinggi, dan hal ini dapat meningkatkan kemungkinan HIV ditularkan pada orang lain.<br />
<span style="font-weight: bold;">Bagaimana HSV Menular?</span> <br />
Infeksi HSV ditularkan dari orang ke orang melalui hubungan langsung dengan daerah tubuh yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi walaupun tidak ada luka HSV yang terbuka.<br />
Lagi pula, sebagian besar orang dengan HSV tidak mengetahui dirinya terinfeksi dan tidak sadar dapat menyebarkannya. Justru, di AS hanya 9% orang dengan HSV-2 mengetahui dirinya terinfeksi.<br />
<span style="font-weight: bold;">Bagaimana Herpes Diobati?</span> <br />
Perawatan setempat untuk herpes zoster sebaiknya termasuk membersihkan lukanya dengan air garam dan menjaganya tetap kering. Gentian violet dapat dioleskan pada luka.<br />
Pengobatan baku untuk HSV adalah asiklovir dalam bentuk pil sampai lima kali sehari. Ada versi asiklovir lain dengan nama valasiklovir. Valasiklovir dapat diminum dua kali sehari, tetapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan asiklovir. Famsiklovir adalah obat lain yang dipakai untuk mengobati HSV. Obat baru sedang di uji coba. Uji coba fase II terhadap ME609 dari Medivir untuk herpes mulut hampir selesai. PCL016 dari Novactyl untuk herpes oral dan kelamin sedang dalam uji coba fase II.<br />
Obat ini tidak menyembuhkan infeksi HSV. Namun obat ini dapat mengurangi lama dan beratnya jangkitan yang terjadi. Dokter mungkin meresepkan terapi “rumatan” – terapi antiherpes harian – untuk orang dengan HIV yang mengalami HSV kambuhan. Terapi ini dapat mencegah sebagian besar jangkitan kambuh.<br />
<a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/apa-herpes-simpleks-itu-hsv-adalah.html">Penyakit herpes</a> dapat menyebabkan rasa nyeri (sakit) yang amat sangat. Rasa sakit ini harus ditangani dengan baik, dengan memakai analgesik yang cukup untuk menawarkannya.<br />
<span style="font-weight: bold;">Apakah Herpes Dapat Dicegah?</span> <br />
Penyebaran HSV sulit dicegah. Hal ini sebagian karena banyak orang dengan HSV tidak tahu dirinya terinfeksi dan dapat menularkannya. Orang yang tahu dirinya terinfeksi HSV pun mungkin tidak mengetahui mereka dapat menularkan infeksi walaupun mereka tidak mempunyai luka herpes yang terbuka.<br />
Angka penularan HSV dapat dikurangi dengan penggunaan kondom. Namun kondom tidak dapat mencegah semua penularan. Infeksi HSV dapat menulari dan ditulari dari daerah kelamin yang agak luas – lebih luas daripada yang ditutup oleh celana dalam – dan juga di daerah mulut. Bila orang dengan herpes minum asiklovir setiap hari, mereka dapat mengurangi risiko menulari herpes pada orang lain.<br />
Para peneliti sekarang mencari vaksin untuk mencegah HSV. Satu calon vaksin menujukkan hasil yang baik terhadap HSV-2 pada perempuan, tetapi tidak pada laki-laki. Belum ada vaksin yang disetujui untuk mencegah infeksi HSV, tetapi penelitian terhadap vaksin untuk HSV berlanjut terus.<br />
<span style="font-weight: bold;">Garis Dasar</span> <br />
<a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/apa-herpes-simpleks-itu-hsv-adalah.html">Herpes simpleks</a> adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan herpes kelamin atau “luka demam” di sekitar mulut. Sebagian besar orang yang terinfeksi HSV tidak mengetahui dirinya terinfeksi. HSV mudah menular dari orang ke orang waktu hubungan seks atau hubungan langsung yang lain dengan daerah infeksi HSV. Herpes dapat menular walaupun luka terbuka tidak terlihat.<br />
Orang dengan <a href="http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/11/apa-herpes-simpleks-itu-hsv-adalah.html">herpes</a> dapat sekali-kali mengalami jangkitan kulit melepuh yang sakit. Setelah setiap jangkitan selesai, infeksi sementara menjadi laten atau tidak aktif. Orang dengan HIV mengalami jangkitan HSV yang lebih sering dan lebih parah.</b></u></span></div><div><span style="font-size: medium;"><u><b><div class="linebreak"> </div><div class="post hentry"> <a href="" name="1849039459036934009"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://ulviainnun.blogspot.com/2011/01/obat-obatan-herbal.html">Obat Tradisional dan Tanaman Obat Indonesia</a> </h3><div class="post-header-line-1"> <span class="post-author vcard"> 01.26 Diposkan oleh ayu sri rahayu</span><br />
</div><div class="post-body entry-content"> <table class="content"><tbody>
<tr><td class="normaltext" colspan="2"><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVQi7fsOSsGKSATU_p-zZ6vz-A8IlPrDE7c5dp7rAKI_-ur4qd-aFc3bk8BkLaHJzDh5VjuB_31RagH0LJ3RO1QMeercpYBnP9IEIZXKet6alq_3I3sfY03bWLGxLJlvaC0QjfH3KTZtS_/s1600/KK.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVQi7fsOSsGKSATU_p-zZ6vz-A8IlPrDE7c5dp7rAKI_-ur4qd-aFc3bk8BkLaHJzDh5VjuB_31RagH0LJ3RO1QMeercpYBnP9IEIZXKet6alq_3I3sfY03bWLGxLJlvaC0QjfH3KTZtS_/s320/KK.jpeg" width="280" /></a></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuJYA1alNQXNXKhEi277Qi8qzlJFZ7pai2IvOafR0kFAkbwBwt8JWbD67HBEkaH4QbdyN2vRrkZjltWtTu0tbWFvv9RjxJx0A1874AA_DvgjR_YJRl6q9r2D8mFyuZE7Nj_ptOgWc8x_DM/s1600/LL.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuJYA1alNQXNXKhEi277Qi8qzlJFZ7pai2IvOafR0kFAkbwBwt8JWbD67HBEkaH4QbdyN2vRrkZjltWtTu0tbWFvv9RjxJx0A1874AA_DvgjR_YJRl6q9r2D8mFyuZE7Nj_ptOgWc8x_DM/s200/LL.jpeg" width="200" /></a></div><div align="justify" class="textartikel" title="Artikel UBB Terbaru ; Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia"> Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang. Di berbagai daerah di tanah air, kita menemukan berbagai kitab yang berisi tata cara pengobatan dan jenis-jenis obat tradisional. Di Bali, misalnya, ditemukan kitab usadha tuwa, usadha putih, usadha tuju, dan usadha seri yang berisi berbagai jenis obat tradisional. Dalam cerita rakyat seperti cerita Sudamala, dikisahkan bagaimana Sudamala berhasil menyembuhkan mata pendeta Tambapetra yang buta. Demikian pula relief cerita Mahakarmmawibhangga pada kaki <b>Candi Borobudur</b>, menggambarkan seorang anak kecil yang sakit dan sedang diobati dua orang tabib. Salah satu relief lainnya, juga memperlihatkan kegiatan seorang tabib sedang meracik obat.</div><b>Indonesia dan Obat Tradisional</b><br />
<br />
Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang.<br />
<br />
Di berbagai daerah di tanah air, kita menemukan berbagai kitab yang berisi tata cara pengobatan dan jenis-jenis obat tradisional. Di Bali, misalnya, ditemukan kitab usadha tuwa, usadha putih, usadha tuju, dan usadha seri yang berisi berbagai jenis obat tradisional. Dalam cerita rakyat seperti cerita Sudamala, dikisahkan bagaimana Sudamala berhasil menyembuhkan mata pendeta Tambapetra yang buta. Demikian pula relief cerita Mahakarmmawibhangga pada kaki <b>Candi Borobudur</b>, menggambarkan seorang anak kecil yang sakit dan sedang diobati dua orang tabib. Salah satu relief lainnya, juga memperlihatkan kegiatan seorang tabib sedang meracik obat. <br />
<br />
Demikian pula dalam tradisi Melayu, ditemukan naskah-naskah yang menyajikan resep obat-obatan. Naskah-naskah itu, antara lain memuat berbagai jamusawan, jamu sorong, jamu untuk ibu hamil dan melahirkan, obat sakit mata,obat sakit pinggang, hingga obat penambah nafsu makan. Peralihan dari zaman Hindu-Budha ke zaman Islam, telah memperkaya khazanah tradisi pengobatan dalam masyarakat kita. Berbagai buku kedokteran Islam yang ditulis dalam bahasa Arab dan Persia, telah diterjemahkan baik ke dalam bahasa Jawa maupun bahasa Melayu.Semua ini berlangsung tanpa terputus, sampai bangsa kita mengenal ilmu kedokteran dari Eropa pada zaman penjajahan.<br />
<br />
Di tengah-tengah serbuan obat-obatan modern, jamu dan ramuan tradisional tetap menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat kita. Tidak hanya masyarakat di pedesaan, masyarakat di perkotaan pun mulai mengkonsumsi obat-obatan tradisional ini. Diberbagai pelosok tanah air, dengan mudah kita menjumpai para penjual jamu gendong berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman sehat dan menyegarkan. Demikian pula, kios-kios jamu tersebar merata di seluruh penjuru tanah air. Jamu dan obat-obatan tradisional, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita.<br />
<br />
Keragaman obat-obatan tradisional di tanah air, telah memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, dan kesehatan bangsa kita. Negara kita menjadi salah satu pusat tanaman obat di dunia. Ribuan jenis tumbuhan tropis, tumbuh subur di seluruh pelosok negeri. Belum semua jenis tanaman itu kita ketahui manfaat dan khasiatnya. Kita hanya berkeyakinan bahwa Tuhan menciptakan semua jenis tumbuhan itu, pastilah tidak sia-sia. Semua itu pasti ada manfaatnya. Olehkarena itu, perlu dilakukan konservasi sumber daya alam, agar jangan ada jenis tanaman yang punah. Kebakaran hutan bukan saja memusnahkan satwa dan fauna, tetapi juga menimbulkan polusi dan meningkatkan suhu pemanasan global.<br />
<br />
Jamu dan obat tradisional, sampai saat ini belum dikembangkan secara optimal. Produksi jamu dan obat-obatan tradisional lebih banyak diproduksi oleh homeindustry. Hanya sebagian kecil jamu dan obat-obatan tradisional yang diproduksi secara masal melalui industri jamu dan obat tradisional di pabrik-pabrik. Untuk meningkatkan kualitas, mutu, dan produk jamu serta obat-obatan yang dihasilkan oleh masyarakat kita, diperlukan kerjasama seluruh pihak yang terkait.Kerjasama itu dimaksudkan agar jamu dan obat tradisional yang dihasilkan dapat bersaing, baik di pasar regional maupun global.<br />
<br />
Beredarnya jamu dan obat-obatan yang tidak terdaftar di Badan Pengawasan Obatdan Makanan, akan merugikan konsumen. Di samping itu, secara ekonomi, beredarnya obat-obatan seperti itu justru akan merusak citra obat tradisional. Citra yang rusak akhirnya akan memukul produksi dan pemasaran obat-obatan tradisional, di dalam maupun di luar negeri. Pemerintah, terus berupaya melakukan pengawasan demi meningkatkan keamanan, mutu, dan manfaat obat tradisional. Hal ini dilakukan agar masyarakat terlindung dari obat tradisional yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.<br />
<br />
Melalui penelitian dan pengembangan yang cermat dan teliti, jamu dan obat-obatan tradisional dapat diarahkan untuk menjadi obat yang dapat diterima dalam pelayanan kesehatan formal. Memang harus kita akui, bahwa para dokter dan apoteker, hingga saat ini masih belum dapat menerima jamu sebagai obat yang dapat mereka rekomendasikan kepada para pasiennya. Akibatnya, pemasaran produk jamu tidak dapat menggunakan tenaga detailer seperti pada obat modern.<br />
<br />
Akhir-akhir ini, tampak adanya trend hidup sehat pada masyarakat untuk menggunakan produk yang berasal dari alam. Oleh karena itu, jamu dan obat-obatan tradisional perlu didorong untuk menjadi salah satu pilihan pengobatan. Jamudan obat-obatan tradisional harus didorong pula untuk menjadi komoditi unggulan yang dapat memberikan sumbangan positif bagi meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kegiatan itu juga memberikan peluang kesempatan kerja, dan mengurangi kemiskinan.<br />
<br />
Disarikan dari Sambutan Pembukaan Musyawarah Nasional ke-5 Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia, <b>Susilo Bambang Yudhoyono</b>.<br />
<br />
<br />
<b>Penggolongan Obat Tradisional</b><br />
<br />
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.<br />
<br />
Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.<br />
<br />
<ol><li><b>Jamu (Empirical based herbalmedicine)</b><br />
<br />
<center><br />
<img alt="Logo Jamu Tradisional" border="2" src="http://www.tanaman-obat.com/images/stories/logo%20jamu.jpg" title="Logo Jamu Tradisional" /><br />
Logo Jamu Tradisional<br />
</center><br />
<br />
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional. Jamu telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur . Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris turun temurun.</li>
<li><b>Obat Herbal Terstandar (Scientificbased herbal medicine)</b><br />
<br />
<center><br />
<img alt="Logo Obat Herbal terstandar" border="2" src="http://www.tanaman-obat.com/images/stories/logo%20obat%20herbal.jpg" title="Logo Obat Herbal terstandar" /><br />
Logo Obat Herbal terstandar<br />
</center><br />
<br />
Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengant enaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada hewan) dengan mengikutis tandar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akutmaupun kronis.</li>
<li><b>Fitofarmaka (Clinical basedherbal medicine)</b><br />
<br />
<center><br />
<img alt="Logo Fitofarmaka" border="2" src="http://www.tanaman-obat.com/images/stories/logo%20fitofarmaka.jpg" title="Logo Fitofarmaka" /><br />
Logo Fitofarmaka<br />
</center><br />
<br />
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarati lmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.</li>
</ol><br />
<br />
<b>Mengenal Tanaman Obat Keluarga</b><br />
<br />
<b>Pengertian TOGA</b><br />
<br />
Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.<br />
<br />
<b>Pemanfaatan Tanaman Obat</b><br />
<br />
Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.<br />
<br />
Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah:<br />
<br />
<ol><li>Demam panas</li>
<li>Batuk</li>
<li>Sakit perut</li>
<li>Gatal-gatal</li>
</ol><br />
<br />
<b>Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA</b><br />
<br />
Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:<br />
<br />
<ol><li>Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.</li>
<li>Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.</li>
<li>Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman.</li>
<li>Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak</li>
<li>Jenis tanaman yang hampir punah</li>
<li>Jenis tanaman yang masih liar</li>
<li>Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.</li>
</ol><br />
<br />
<b>Fungsi Toga</b><br />
<br />
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:<br />
<br />
<ol><li>Upaya preventif (pencegahan)</li>
<li>Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)</li>
<li>Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)</li>
</ol><br />
<br />
Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu:<br />
<br />
<ol><li>Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.</li>
<li>Sarana untuk pelestarian alam.</li>
<li>Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.</li>
<li>Sarana penyebaran gerakan penghijauan.</li>
<li>Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.</li>
<li>Sarana untuk pemertaan pendapatan.</li>
<li>Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.</li>
<li>Sarana keindahan.</li>
</ol><br />
<br />
Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.<br />
<br />
<br />
<b>PETUNJUK PENGGUNAAN TANAMAN OBAT</b><br />
<br />
Dalam menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga hasil pengobatan yang maksima. Bacalah dengan seksama semua petunjuk seputar timbuhan obat di bawah ini.<br />
<br />
<div style="text-align: left;"></div><ol><li><b>A. WAKTU PENGUMPULAN</b><br />
<br />
Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat.<br />
<br />
<br />
<br />
Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.<br />
<br />
<ul><li>Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.</li>
<li>Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.</li>
<li>Buah dipetik dalam keadaan masak.</li>
<li>Biji dikumpulkan dari buah yan g masak sempurna.</li>
<li>Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.</li>
</ul></li>
<li><b>PENCUCIAN DAN PENGERINGAN</b><br />
<br />
Bahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian yang bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.<br />
<br />
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian, bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.<br />
<br />
Berikut ini cara mengeringkan bahan obat :<br />
<br />
<ul><li>Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.</li>
<li>Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau memakai pelindung seperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang tidak terlalu cepat.</li>
<li>Pengeringan bisa juga dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh atau di dalam ruang pengering yang aliran udaranya baik.</li>
</ul></li>
<li><b>SIFAT DAN CITA RASA</b><br />
<br />
Didalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cira rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari cara pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk pengobatan sindroma dingin, seperti pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin, lidah pucat atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, lidah merah atau denyut nadi cepat.<br />
<br />
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu karena selain berhubungan dengan organ tubuh, juga mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukan. Rasa asam berkhasiat mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit dapat mengilangkan panas dan lembab. Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan cita rasa yang keenam, yaitu netral atau tawar yang berkhasiat sebagai peluruh kencing.</li>
<li><b>CARA MEREBUS RAMUAN OBAT</b><br />
<br />
Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panic email,. Pot keramik dapat dibeli di took obat tradisional Tionghoa. Panic dari besi, alumunium atau kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk merebus. Hal ini diingatkan karena bahan tersebut dapat menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun atau menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat.<br />
<br />
Gunakan air yang bersih untuk merebus. Sebaiknya digunakan air tawar, kecuali ditentukan lain. Cara merebus bahan sebagai berikut. Bahan dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air sampai bahan terendam seluruhnya dan permukaan air sekitar 30 mm diatasnya. Perebusan dimulai bila air telah meresap kedalam bahan ramuan obat.<br />
<br />
Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan. Apabila nyala api tidak ditentukan, biasanya perebusan dilakukan dengan api besar sampai airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian, adakalanya api besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus baha obat. Sebagai contoh, obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus dengan api kecil sehingga zat berkhasiatnya dapat secara lengkap dikeluarkan dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat yang mengandung racun perlu direbus dengan api yang kecil dalam waktu yang agak lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang dimaksudkan agar pendidihan menjadi cepat dan penguapan berlebih dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan dapat dicegah.</li>
<li><b>WAKTU MINUM OBAT</b><br />
<br />
Bila tidak terdapat petunjuk pemakaian, biasanya obat diminum sebelum makan kecuali obat tersebut merangsang lambung maka diminum setelah makan. Obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong, dan obat berkhasiat sedative diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur. Rebusan obat bisa diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh.</li>
<li><b>CARA MINUM OBAT</b><br />
<br />
Obat biasanya diminum satu dosis sehari yang dibagi untuk 2-3 kali minum. Umumnya diminum selagi hangat, terutama untuk pengobatan sindroma luar. Setelah minum obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut supaya tubuh tetap hangat dan mudah mengeluarkan keringat.<br />
<br />
Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya untuk pengobatan sindroma dingin obat diminum dalam keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum sedikit demi sedikit tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga efek pengobatan tercapai.</li>
<li><b>LAMA PENGOBATAN</b><br />
<br />
Tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat namun destruktif. Oleh karena itu, obat yang berasal dari tumbuhan tidak dianjurkan penggunaannya untuk penyakit-penyakit infeksi akut. Tumbuhan obat lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimiawi, atau memerlukan kombinasi antara obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat. <span id="goog_958023582"></span><span id="goog_958023583"></span></li>
</ol><br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibh_dkF9tX_6vhUxpGwPrDp3e00HHoxKKmlFjIhhzS6DMsfzMzCMVde6r1N3XQn8uA5WLZmvkK90FaRt5-ui1wtsBV0EMLTNGqyBSREel50MZ1iOy2r_mJWCkgl6OE96dtFsBaRElbIEFp/s1600/HERBAL.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibh_dkF9tX_6vhUxpGwPrDp3e00HHoxKKmlFjIhhzS6DMsfzMzCMVde6r1N3XQn8uA5WLZmvkK90FaRt5-ui1wtsBV0EMLTNGqyBSREel50MZ1iOy2r_mJWCkgl6OE96dtFsBaRElbIEFp/s400/HERBAL.jpeg" width="400" /></a></div><br />
BELIMBING WULUH<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyJqWK2_c8VAaFVEs540b6X-WodTkCjG94Xej4GRxU-N9n0FVVyLiEDE5NTQjd-0J3mFRm1kVdw-WiBtoy5GwzgLqvMQK7ycKV11Q5PkUbqYBlsGgGPC1C46ZGdAh5FZh5i-NUYogU-wh8/s1600/JJ.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyJqWK2_c8VAaFVEs540b6X-WodTkCjG94Xej4GRxU-N9n0FVVyLiEDE5NTQjd-0J3mFRm1kVdw-WiBtoy5GwzgLqvMQK7ycKV11Q5PkUbqYBlsGgGPC1C46ZGdAh5FZh5i-NUYogU-wh8/s320/JJ.jpeg" width="320" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;"> ASEM JAWA </div><br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_FmNexnmf-I_sC0JspTcbw34nDbULZDbue5CKopHNFIdBxdBR3RP2cjaDPseVyhEUwNEIG5ZprxBghBc24-kqHZTuuUiqh-fwIyk3Es-nY0otmSLOXNNOM6fQU-UWkdRdoWGJL3ZysUsy/s1600/OO.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_FmNexnmf-I_sC0JspTcbw34nDbULZDbue5CKopHNFIdBxdBR3RP2cjaDPseVyhEUwNEIG5ZprxBghBc24-kqHZTuuUiqh-fwIyk3Es-nY0otmSLOXNNOM6fQU-UWkdRdoWGJL3ZysUsy/s320/OO.jpeg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"> TEH ROSELA</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgcCW32llGVAl6wAW2hvAAaSy-bX67ttmYjF1K65NcueEIKEfjOE4RLMKvPYhK8mtRKT7XIYViS_YF1sMwnM9jfGgwgHs_vGOXwvrPuy4J13SbrQ8eR_u2wDWnFTZflIjzh-aLIHGixEcI/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgcCW32llGVAl6wAW2hvAAaSy-bX67ttmYjF1K65NcueEIKEfjOE4RLMKvPYhK8mtRKT7XIYViS_YF1sMwnM9jfGgwgHs_vGOXwvrPuy4J13SbrQ8eR_u2wDWnFTZflIjzh-aLIHGixEcI/s320/images.jpeg" width="260" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">MENGKUDU</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8XkBIueo1l9PMgCfNUnGzTD8SvAqskuutc2i3oFy8qLGTFeFZlFvLEXnAZGgH_TjOQUjI585wDT0z7dGEnQR_yK_T2wFGpehkilcsgI_XvVkRkV3KSbv2AFq140mKWJ-svVqTgx_0D2zN/s1600/G.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8XkBIueo1l9PMgCfNUnGzTD8SvAqskuutc2i3oFy8qLGTFeFZlFvLEXnAZGgH_TjOQUjI585wDT0z7dGEnQR_yK_T2wFGpehkilcsgI_XvVkRkV3KSbv2AFq140mKWJ-svVqTgx_0D2zN/s320/G.jpeg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">GINGSENG</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSl7Nrf1v5fxECIGHhnXS9ViRQgr-o7nnjhG5va4R9gHpHPFG9I2nseAxwxJExT9MygtczlmUCUwEXQNTviStSfBCW9dSLUbwFbs63DsSTwhm1yOLTzJRVBv-eEY9tYlUTlHii02dleBbG/s1600/SIRIH.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSl7Nrf1v5fxECIGHhnXS9ViRQgr-o7nnjhG5va4R9gHpHPFG9I2nseAxwxJExT9MygtczlmUCUwEXQNTviStSfBCW9dSLUbwFbs63DsSTwhm1yOLTzJRVBv-eEY9tYlUTlHii02dleBbG/s1600/SIRIH.jpeg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> SIRIH</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <span id="goog_958023681"></span><span id="goog_958023682"></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"><br />
</div></td><td class="normaltext" colspan="2"><br />
</td><td class="normaltext" colspan="2"><br />
</td><td class="normaltext" colspan="2"><br />
</td></tr>
</tbody></table><div style="clear: both;"></div></div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-comment-link" style="float: right;"> <a class="comment-link" href="http://ulviainnun.blogspot.com/2011/01/obat-obatan-herbal.html#comments">0 komentar</a> </span> <span class="post-labels"> </span> <span class="post-icons"> <span class="item-control blog-admin pid-1530001530"> <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5042404487197157614&postID=1849039459036934009" title="Edit Entri"> <img alt="" class="icon-action" height="18" src="http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif" width="18" /> </a> </span> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"></div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"></div></div></div><div class="linebreak"> </div><h2 class="date-header">Kamis, 25 November 2010</h2><div class="post hentry"> <a href="" name="4889410714624206840"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://ulviainnun.blogspot.com/2010/11/sejarah-makanan.html">SEJARAH MAKANAN</a> </h3><div class="post-header-line-1"> <span class="post-author vcard"> 04.23 Diposkan oleh ayu srirahayu</span><br />
</div><div class="post-body entry-content"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiunuAfbZX_21eq2AKctGhrCG2zI5R_ZwwyAqG4soQ6p1-JJZEZ6tjGqW48fnNtUAHUw-9AzaAUmQxdqn0UVhph0M5y0RtxOahBDPv7JLi_r9YzYFmswz4RzU-FpZQT1IbI8hnb1eK_LxOb/s1600/mie-bakso.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiunuAfbZX_21eq2AKctGhrCG2zI5R_ZwwyAqG4soQ6p1-JJZEZ6tjGqW48fnNtUAHUw-9AzaAUmQxdqn0UVhph0M5y0RtxOahBDPv7JLi_r9YzYFmswz4RzU-FpZQT1IbI8hnb1eK_LxOb/s1600/mie-bakso.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;"> Makanan adalah salah satu jenis keindahan dunia…terutama bagi mereka yang suka makan. Setiap kali Kuliah Lapangan, saya dan teman-teman sekelas bisa dibilang selalu membuat rencana akan nyoba makanan apa kita disana. Maka ketika kami mengunjungi Singasari banyak teman saya yang menyerbu penjaja bakso (untuk beli bakso, bukan minta tanda tangan tukangnya). Terus pas pulang KKL II (Pantura) kami mampir ke Semarang, dan teman saya memborong </span><span style="color: #666600; font-family: georgia,times new roman,times,serif;">brownis</span><span style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;">, kemudian pada KKL III Jakarta-Bandung teman saya ribut ngajak nyobain </span><span style="color: #666600; font-family: georgia,times new roman,times,serif;">bakwan kawi malang</span><span style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;"> (dua terakhir ini contoh yang aneh).</span><br style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;" /><span style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;">Makanan bukan sekedar sesuatu yang dimasukkan ke mulut dan rasanya enak. Makanan memang obat stress dan pelipur lara yang cukup ampuh, sehingga saat ini wisata kuliner jadi trend. Lebih dari itu semua makanan bisa jadi symbol stabilitas nasional, karena ketersediaan pangan menjadi salah satu factor penentu kesejahteraan rakyat. Kuliner merupakan salah satu perwujudan budaya dalam masyarakat. Maka makanan sebenarnya bisa bicara banyak, bukan sekedar enak dan mak nyus…</span><br style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;" /><span style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;">Sebagai wujud kebudayaan, makanan bisa menjadi saksi sejarah kehidupan masyarakat. Kemunculan makanan bukan hanya dipengaruhi oleh ditemukannya racikan bahan dan resep baru. Suatu jenis makanan bisa muncul dari kegagalan seperti bronis yang kemunculannya diawali dari kegagalan seorang koki mbikin kue coklat karena bantat. Menyangkut sejarah ekonomi dan kemakmuran rakyat makanan punya banyak cerita. Di Brunei, ada makanan khas yang terbuat dari tepung sagu yang diseduh dengan air panas. Makanan ini mulai populer di masa lalu ketika Brunei mengalami kelaparan. Indonesia juga pernah mengalami masa di mana Presiden mengkampanyekan makan bulgur untuk mengatasi bencana kelaparan pada masa krisis ekonomi. Selain itu </span><span style="color: #cc0000; font-family: georgia,times new roman,times,serif;">ada makanan yang menyimpan sejarah politik dan perlawanan seperti cakwe</span><span style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;">, atau m</span><span style="background-color: white; color: #663366; font-family: georgia,times new roman,times,serif;">embuktikan adanya toleransi, penerimaan, dan percampuran budaya, seperti bakpia dan lumpia.</span><br style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;" /><span style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;">Hmmm….sekali lagi, makanan bukan cuma yummi….ia juga menyimpan cerita, ia juga menyimpan sejarah ….</span></span><br />
<span style="font-size: medium;"><span style="color: #3333ff; font-family: comic sans ms;">SELAMAT MAKAAAAAAN………………………………</span></span> <div style="clear: both;"></div></div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-comment-link" style="float: right;"> <a class="comment-link" href="http://ulviainnun.blogspot.com/2010/11/sejarah-makanan.html#comments">0 komentar</a> </span> <span class="post-labels"> </span> <span class="post-icons"> <span class="item-control blog-admin pid-1530001530"> <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5042404487197157614&postID=4889410714624206840" title="Edit Entri"> <img alt="" class="icon-action" height="18" src="http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif" width="18" /> </a> </span> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"></div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"></div></div></div><div class="linebreak"> </div><h2 class="date-header">Sabtu, 20 November 2010</h2><div class="post hentry"> <a href="" name="478411750221984145"></a> <div class="post-header-line-1"> <span class="post-author vcard"> 03.28 Diposkan oleh <span class="fn">Risma ulvi ainnun</span> </span> <br />
</div><div class="post-body entry-content"> <div class="PostHead"> <h1>Mau Sehat ? Jangan Lupa Makan Ice Cream</h1><small class="PostDet"> <a href="http://www.benih.net/category/lifestyle" rel="category tag" title="View all posts in Lifestyle"></a></small> </div><img alt="" class="alignleft" height="152" src="http://www.kapanlagi.com/p/myicecream1_re.jpg" style="float: left; margin: 5px;" width="200" />Ice cream rasa apa yang paling Anda suka? Vanilla, cokelat, strawberry, durian, nanas, pisang atau mixed?<br />
Ice cream, dari namanya saja terbayang sejuta kelezatannya. Setiap anak pasti suka nikmatnya ice cream. Bahkan anak-anak merengek dengan sekuat tenaga saat ingin dibelikan ice cream. Namun banyak juga orang tua yang melarang anaknya makan ice cream hanya karena sedang flu atau takut anaknya terlalu gemuk.<br />
Anda berpikir ice cream membuat flu Anda semakin parah? Atau Anda menghindari ice cream karena takut gemuk? Wah, kalau begitu Anda rugi sekali. Baca artikel ini sampai habis, karena ice cream sangat baik untuk kesehatan Anda<span id="more-559"></span><br />
Asal Ice Cream<br />
Ice cream dikenal sejak zaman Romawi, yaitu pada 400 tahun Sebelum Masehi. Produksi ice cream secara komersial mulai dilakukan pada abad ke-18, menyusul ditemukannya mesin freezer pada tahun 1846. Pabrik ice cream pertama dibangun di Baltimore, Amerika Serikat, pada tahun 1851.<br />
Ice cream dapat dikatakan sebagai jenis hidangan paling populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi ice cream dunia mencapai lebih dari satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun.<br />
Menurut Standar Nasional Indonesia, ice cream adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung ice cream atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Di pasaran, ice cream digolongkan atas kategori economy, good average dan deluxe.<br />
Perbedaan utama dari ketiga jenis ice cream tersebut terletak pada kandungan lemak susunya. Saat ini di pasaran juga dikenal ice cream rendah lemak, yaitu ice cream yang direduksi kandungan lemaknya per takaran saji. Reduksi yang dilakukan umumnya sebesar 25 hingga 50% dari jumlah normal. Jadi, kandungan lemak dalam ice cream rendah lemak hanya sekitar 2-6%.<br />
Manfaat Ice Cream<br />
1. Kandungan kalsium pada ice cream bermanfaat untuk menjaga kepadatan massa tulang, pencegahan osteoporosis, kanker, serta hipertensi.<br />
2. Bergizi tinggi dan tidak membuat gemuk<br />
Ice cream memang mengandung lemak, terutama lemak jenuh. Hal itu menyebabkan banyak orang menghindari ice cream karena takut gemuk. Padahal, kontribusi energi ice cream per takaran saji (satu cangkir) hanya sekitar 10% dari total kebutuhan energi dan kontribusi lemaknya sekitar 15% dari total kebutuhan lemak per hari. Jumlah tersebut termasuk kecil, sehingga kurang pas jika ice cream dituduh sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.<br />
3. Tak Menyebabkan Pilek<br />
Ice cream bukan penyebab batuk pilek. Sebab, ketika masuk ke mulut, ice cream dengan segera akan meleleh. Pelelehan ice cream dengan cepat dipacu oleh pengaruh suhu tubuh, sehingga saat ice cream masuk ke kerongkongan suhunya sudah tidak sedingin air es.<br />
4. Antitumor dan HIV<br />
25%-30% kandungan ice cream adalah susu. Susu tersusun dari Laktoferin, yang memiliki peran sebagai zat pertahanan tubuh non-spesifik terhadap patogen. Laktoferin juga memiliki aktivitas Antiviral, terutama terhadap cytomegalovirus, influenza, dan HIV.<br />
Manis, lezat, bergizi tinggi pula. Apakah Anda masih ragu untuk makan ice cream? Jangan lupa sajikan ice cream sebagai kudapan sehat Anda.</div><div class="post-body entry-content"> </div></div></b></u></span></div>ayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8519763243716851762.post-24233200055288336542010-11-29T04:33:00.000-08:002010-11-29T04:33:19.128-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRnB_A2iUA3y7uUpQDQbJWtZjPLJLYP66_y-YQjn2wsBNmekI1ARTiGeeXAKNrmynqy3goMzdsOkyHpIk5FsQCCeD4VfBA5tUhdwSgiheA1g9PoXJLtT2uaoMd1xAQlJh45wbzw7KbXRiN/s1600/ayu....jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRnB_A2iUA3y7uUpQDQbJWtZjPLJLYP66_y-YQjn2wsBNmekI1ARTiGeeXAKNrmynqy3goMzdsOkyHpIk5FsQCCeD4VfBA5tUhdwSgiheA1g9PoXJLtT2uaoMd1xAQlJh45wbzw7KbXRiN/s320/ayu....jpg" width="112" /></a></div>ayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8519763243716851762.post-73048744321713053412010-11-29T04:32:00.000-08:002010-11-29T04:32:06.425-08:00Michael Jackson you are not alone live<iframe src="http://www.youtube.com/embed/EE5950My3qE?fs=1" width="425" frameborder="0" height="344"></iframe>ayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8519763243716851762.post-57713893592887348182010-11-29T04:29:00.000-08:002010-11-29T04:30:38.825-08:00Boys Before FlowersF4 MV(RememberTheName)<iframe frameborder="0" height="344" src="http://www.youtube.com/embed/G7WxFE67v9Q?fs=1" width="425"></iframe>ayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8519763243716851762.post-40160075320689046572010-11-17T04:41:00.000-08:002010-11-17T04:41:12.726-08:00What is my address/URL?<a href="http://www.google.com/support/blogger/bin/answer.py?hl=en&answer=41812&ctx=share">What is my address/URL?</a><br /><br /><br /><img src="http://kbimages.blogspot.com/settings-publishing.jpg" alt="Screenshot: Settings | Publishing" width="226" height="104" /> <p>Your address is the part labelled "Blog*Spot Address."</p> <img src="http://kbimages.blogspot.com/my-url.jpg" alt="Blog*Spot URL" width="249" height="69" /> <p><strong>Notes:</strong></p> <ul><li>A Blog*Spot address can also be written as "http://www.myblog.blogspot.com/". The version with "www" points to the same page as the version without it, so it is entirely optional.</li></ul>ayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8519763243716851762.post-67783004384490198992010-11-13T01:15:00.000-08:002010-11-13T01:15:37.297-08:00ayu srirahayu:<a href="http://ayusrirahayuwandani.blogspot.com/2010/11/blog-post.html?spref=bl">ayu srirahayu:</a>ayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8519763243716851762.post-68260892072338729132010-11-13T00:56:00.001-08:002010-11-13T01:03:41.263-08:00ayu sri rahayu wandanihttp://www.blogger.com/profile/08808478878772968297noreply@blogger.com0